Obesitas seperti menjadi epidemi di penjuru dunia, tak peduli bagi
penduduk negara miskin atau maju sekalipun. Di Amerika saja, orang
dewasa yang mengalami kegemukan jumlahnya mencapai dua per tiga. Padahal
menurut sebuah survei, kesehatan seks orang-orang ini adalah yang
terburuk.
Bagaimana tidak, dari survei tersebut peneliti
mengungkap wanita yang kegemukan empat kali lebih besar berisiko
mengalami kehamilan yang tak terencana dan tak diinginkan, sedangkan
pria obes lebih sering terserang penyakit seksual ketimbang pria yang
berat badannya ideal.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor
Nathalie Bajos dari National Institute for Health and Medical Research
(INSERM) Prancis itu menemukan fakta mengejutkan tersebut setelah
mensurvei perilaku seksual dari 12.364 pria dan wanita berusia 18-69
tahun di Prancis pada tahun 2006.
Separuh dari responden
mempunyai berat badan normal, dengan indeks massa tubuh (BMI) antara
18,5 hingga 25. Namun 2.500 responden lainnya tergolong kelebihan berat
badan (BMI antara 25-30) dan mereka yang termasuk obesitas atau skor
BMI-nya lebih dari 30 mencapai 750 orang.
Selain temuan di atas,
fakta kedua yang ditemukan peneliti adalah pria obes yang berpeluang 50
persen lebih besar terkena disfungsi ereksi. Sedangkan pria obes yang
rentan terserang penyakit menular seksual rata-rata adalah yang berusia
di bawah 30 tahun.
Namun seperti dikutip
ABC.net, Senin
(7/4/2014), tren penurunan kesehatan seksual pada wanita kegemukan
berbeda dengan pria. Tingginya BMI tidak menyebabkan para wanita
mengalami disfungsi seksual. Hanya saja wanita obes berusia di bawah 30
tahun lebih malas berkonsultasi tentang penggunaan kontrasepsi, di
samping sering mengalami kehamilan tak terencana tadi.
Prof Bajos
menduga hal ini bukan semata karena masalah berat badan tapi lebih
kepada faktor psikologis dari si obes sendiri. Tekanan sosial, rendahnya
kepercayaan diri dan imej tubuh yang buruk membuat kesehatan seksual
mereka ikut menurun.